19 Maret 2009

Akhirnya Ubuntu Juga


Seperti mimpi yang terkabul, meski agak menyakitkan "harus kehilangan data proyek yang seharusnya sudah selesai". Logo salah satu distro linux yang terkenal "Ubuntu" tampil di layar monitorku. Sebenarnya sudah lama aku ingin nge-install linux di kompiku, tapi sayang tuntutan tugas, kerja, dan status sebagai mahasiswa menghalangi "banyak tugas harus di kerjakan di OS win**ws".

Malam kemarin seperti malam biasanya, pulang kuliah jam 10-an langsung nyalain kompi, sekalian nge-check hasil download-tanku. Awalnya sih nggak ada masalah sampai akhirnya kompi ngadat pas baca data dari hard ataupun flashdisk. aku kira cuma kekurangan memori "P4 256MB" ternyata setelah aku restart 3 dari 4 partisiku gak kebaca, bukan masalah serius, aku udah sering ngalamin kejadian seperti itu. Biasanya sich tabel partisinya ilang dan bisa dikembaliin pake Recuva, atau Partition find and mount tapi gagal, gimana enggak drive C-nya juga gak kebaca "booting dari mana dunk?". mau install win**ws lagi juga lama "kebanyakan software yang harus di install manual". Sekalian melampiaskan keinginan untuk nge-install Ubuntu aku nyari live cd-nya yang versi 8.04 "emang uda aku simpen baik-baik". Langsung aja boot priority-nya di set ke cd-rom, kompi di restart, ada menu install ubuntu, dan..... ada error "kacian dech". Emang tu harddisk uda tua "bad sector dimana2, udah pernah jatuh, sering dilepas dari CPU, format berkali2", eh sekarang malah ngerepoti, hampir aja putus asa. Tapi tetep aku coba. Ternyata harus di format dulu "menghapus semua partisinya, sebelumnya pake gparted live cd tapi tetep error, akhirnya kembali lage ke cd installer win**ws".

Puas banget bisa ngerasain Ubuntu lagi meski hampir gak tidur "22.00-7.00". Sekarang lage hunting software linux supaya tugas, kerja, dan status sebagai mahasiswa tidak terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar